TERNYATA tusuk
konde tak cuma pemanis sanggul saja. Konon, ada makna yang terkandung
di baliknya yakni kandungan nilai-nilai filosofis budaya bangsa. Tak
percaya? Yuk, simak!
Seperti diketahui, tusuk
konde itu sudah ada berabad-abad lamanya. Alat yang umumnya digunakan
sebagai penyanggakh sanggul dan juga perhiasan di sanggul. Dan, sanggul
atau konde umumnya dipakai sebagai pelengkap berbusana daerah.
Keanekaragaman budaya
bangsa Indonesia ternyata menghasilkan berbagai bentuk,desain, serta
penggunaan bahan baku dalam pembuatan tusuk konde ini. Maka akan ditemui
beragam tusuk konde yang mencirikan khas Indonesia.
Jika
dicermati secara detail, desain serta bentuk fisik sanggul atau konde
di seluruh daerah memiliki ciri khas tersendiri. Sepeti tusuk konde
‘Sirkan’ yang dipakai di Jawa Barat, Jawa Timur dan Aceh. Perbedaan
jelas terlihat dari bentuk dan motifnya. Dimana motif maupun bahan yang
digunakan umumnya sesuai dengan budaya dan kondisi masyarakat setempat.
Saat
ini, tusuk konde tak cuma dikenakan saat menghadiri upacara adat, tapi
saat-saat tertentu seperti ulangtahun, arisan, maupun untuk acara-acara
non formil lainnya. Dengan demikian peminatnya tak cuma kaum wanita usia
tertentu atau dari kalangan tertentu saja tapi bisa dari kalangan tua
maupun muda. Buktinya, beberapa remaja yang berambut panjang, acap
mengenakan tusuk konde sebagai penghias rambutnya.
Selaras
dengan itulah, Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB),
terinspirasi untuk mengadakan pameran bertajuk Mutumanikam 2009 yang
digelar di Jakarta. Tusuk konde yang akan dipamerkan merupakan koleksi
dari para kolektor. Dengan acara ini diharap pemakaian tusuk konde akan
meningkat sehingga produksi pun meloncak dan kondisi ini akab berakibat
peningkatan ekonomi.
Dalam kesempatan tersebut
Ibu Ani Yudhoyono akan ikut pula memamerkan beberapa koleksinya. Diharap
mampu menginspirasi para pengrajin atau siapapun untuk berkarya.
“Melalui
acara ini diharap mampu mengangkat dan memperkenalkan salah satu
filofis bangsa kepada dunia. Selain itu juga diharap dapat menjadi
stimulan bagi para pengrajin mengingat keberadaan pengrajin tusuk konde
makin sulit ditemui,” ujar Ny.Hatta Rajasa.
Padahal, bahan baku yang
digunakan untuk memproduksi tusuk konde ini banyak menggunakan
batu-batuan mulia dan bahan tambang yang melimpah ruah di kawasan
nusantara. Selain itu, menampilkan juga ingin menampilkn para pengrajin
Indonesia yang pastinya banyak di bumi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar